Catatan Pejuang Mimpi

Audhy R.A.
2 min readJan 30, 2019

--

Jika ada yang bertanya padaku tentang diriku, akan kujawab dengan senang hati bahwa aku bukanlah Malaikat berparas tampan, hanya seorang pria mapan yang siap memberikan masa depan. Aseeekk..

Lama sekali rasanya aku tidak menulis, dan aku tertarik mulai menulis lagi di platform “medium” ini. Karena menurutku, platform ini terlihat simple namun elegan.

Banyak sekali hal yang ingin kuceritakan, karena jari-jariku sudah tak sabar menari diatas keyboard sebuah laptop usang yang kupinjam dari seorang kawan. Yah, semenjak laptop milikku rusak, aku seperti merasa kehilangan seorang sahabat yang selalu mendengar segala curhatan recehku dan ide-ide gila dari seorang “Dreamer” sepertiku.

Photo by rawpixel on Unsplash

Aku sangat senang bermimpi dan berimajinasi, makanya aku menjuluki diriku sendiri sebagai seorang Dreamer. Tapi, aku tak hanya tidur dan berharap mimpi itu terwujud dengan sendirinya. Aku bermimpi, menikmati mimpi-mimpiku, lalu bangun dan menyusun strategi untuk mewujudkan mimpi-mimpiku yang mungkin banyaknya sudah mengalahkan jumlah tanaman di depan kostku.

Yah, aku adalah seorang anak kost dan juga anak rantau yang sedang mencoba “menjajah” sebuah kota yang terkenal dengan industri kreatifnya. Tahu nama kotanya?? Apalagi kalau bukan Kota Bandung.

Photo by Ali Yahya on Unsplash

Aku dulu pernah bermimpi akan merantau keluar Kalimantan, Pulau dimana kota kelahiranku berada, yaitu Kota Bontang. Namun aku tidak pernah mengira akan mewujudkannya hingga ke Bandung.

Bandung kini telah menjadi tempat untukku menggoreskan sejarah baru, merekronstruksi ingatan demi ingatan yang akan menjadi sebuah narasi deskripsi tentang perjalan hidup seorang Dreamer Boy.

Bandung, 31 Januari 2019

--

--