Masuk Binar Academy? Resmi Jadi Calon Anak Startup

Audhy R.A.
3 min readJan 31, 2019

--

Mata saya masih menatap layar smartphone seolah masih belum percaya bahwa saya dinyatakan lulus sebagai calon student di Binar Academy, saat saya melihat skor 9/10. Artinya saya berhasil menjawab 9 pertanyaan dengan benar, dari 10 soal yang diajukan. Mungkin 10 soal terdengar sedikit, namun saya membutuhkan kurang lebih 2 jam untuk menyelesaikan semua soal-soal dari Binar Academy.

Photo Credit : Binar Academy

Perkenalan saya dengan Binar Academy dimulai sekitar pertengahan tahun 2018, ketika saya baru merantau dari Kalimantan Timur ke Jawa Barat, lebih tepatnya ke Cikarang, sebuah Kota Industri terbesar se-Asia.

Entah artikel apa yang saya cari waktu itu, namun membuat saya masuk ke sebuah situs milik Binar Academy. Sekolah Pemrograman gratis?? Tanya saya dalam hati, masih belum bisa mempercayai informasi yang saya baca tersebut.

Namun ketika mencari referensi dari sumber-sumber lain, saya semakin yakin bahwa Binar Academy benar-benar ada dan memberikan beasiswa berupa gratis untuk setiap peserta yang lolos ujian masuk Binar Academy.

Tertarik mempelajari lagi hal yang sempat saya minati sejak SMA dulu, saya pun memberanikan diri untuk mengikuti tes yang ternyata dilakukan secara online dan bisa kapan saja. Namun yang sangat disayangkan, saat itu saya belum beruntung untuk menjadi seorang calon Binarian (Sebutan bagi student Binar Academy).

Photo by Jovan on Unsplash

Waktu terus berjalan, saya pun kembali merantau lagi ke sebuah kota yang identik dengan kreativitasnya, yaitu Kota Bandung. Saya sempat melupakan tentang Binar Academy, dan beraktivitas seperti biasa.

Namun pada suatu malam, rasa ketertarikan saya untuk masuk Binar Academy kembali muncul lagi, lalu saya kumpulkan semangat untuk mengikuti ujian masuk lagi.

Setelah yakin semua jawaban sudah terisi dengan benar (menurut saya), saya pun mensubmit jawaban saya, dan berharap saya lulus kali ini. Ternyataaa… Saya benar-benar lulus. Nama saya tercantum sebagai student dijurusan Product Manager.

Awalnya saya ingin mendaftar sebagai Android Engineer, namun ternyata kali ini Binar Academy tidak membuka kelas di Jogja, mungkin karena pesertanya sudah penuh. Jadi, kelas yang dibuka adalah di cabang BSD City dan Cabang Batam. Tentu saja saya memilih BSD City, karena saya tidak harus menyebrangi pulau dari Bandung ke Batam.

Karena di BSD City tidak dibuka untuk jurusan Android Engineer, pilihan saya jatuh pada Product Manager.

Kenapa dari yang awalnya tertarik pada jurusan Android Engineer, memilih Product Manager? Bukan di IOS Engineer ataupun jurusan lainnya??

Karena dalam Product Manager itu mempelajari A sampai Z tentang sebuah produk startup yang akan diluncurkan, dan itu sangat cocok untuk saya yang memiliki tipe generalis banget. Dalam artian, saya senang mempelajari banyak hal. Apalagi setelah saya cari referensi dari beberapa sumber lain, dijelaskan bahwa Product Manager itu ibarat menggabungkan antara teknologi, bisnis, dan user experience.

Photo by rawpixel on Unsplash

Tidak sabar rasanya untuk segera mencicipi bangku pendidikan di Binar Academy dan melahap semua ilmu yang diberikan. Bulan April 2019 nanti, saya baru resmi menjadi seorang Binarian. Artinya, saya akan menjadi anak startup. ^_^

Audhy Rachaddian (Bukan Malaikat Berparas Tampan, Hanya Seorang Pria Mapan yang Siap Memberikan Masa Depan)

--

--